Partai Demokrat (PD) sepakat menunda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun secara hitung-hitungan politik hal itu justru merugikan partai berlambang Mercy itu. Penundaan kenaikan BBM,bisa menurunkan suara Demokrat di 2014.
“Bagi Demokrat, mengulur kenaikan BBM sebenarnya tidak menguntungkan secara politik karena menjelang 2014 mereka tidak mempunyai waktu yang banyak untuk melakukan recovery,” ujar Pengamat Politik Charta Politika Arya Fernandes kepada okezone, Sabtu (31/3/2012) malam.
Menurut Arya, semakin diulurnya momentum kenaikan harga BBM akan sangat mempengaruhi nasib partai di masa mendatang.
“Semakin lama BBM dinaikkan sebenarnya merugikan Demokrat. Bila dinaikkan (bulan) April, Demokrat punya waktu recovery,” pungkasnya.
Seperti diketahui, hasil voting DPR Jumat 30 Maret 2012 menyepakati opsi kedua yaitu adanya penambahan ayat pada pasal 7 ayat 6 yang memperbolehkan pemerintah mengubah harga BBM jika harga minyak mentah (Indonesia Crude Price) mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15% dalam waktu 6 bulan.
Hasil voting DPR sebanyak 356 anggota dewan menyetujui opsi kedua dan 82 anggota menyetujui opsi pertama. Sementara 93 anggota dewan dari Fraksi PDIP dan Hanura melakukan walk out.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar