Kamis, 26 April 2012

Aksi Protes PPI Berlin-Jerman Terhadap Komisi I DPR-RI


Kunjungan kerja Komisi I DPR RI ke Jerman mendapat kejutan dari mahasiswa Indonesia yang kuliah di sana. Cuaca kota Berlin yang dingin langsung berubah hangat setelah mahasiswa yang ikut dalam acara temu masyarakat di sana menyentil anggota dewan yang bertandang ke Berlin.

Suasana itu terekam dengan baik dalam video yang diupload di youtube tanggal 25 April 2012. Lewat summary singkat video itu diinformasikan pertemuan terjadi tanggal 24 April 2012.



Video berjudul 'Aksi Protes PPI Berlin-Jerman Terhadap Komisi I DPR-RI' dibuka dengan gambar kedatangan anggota dewan di Airport Tegel-Berlin. Tertulis di subtitle video 'Beberapa membawa keluarga'.

Usai menyaksikan kedatangan, penonton langsung diajak menuju KBRI Berlin. Di awal acara temu masyarakat itu diperkenalkanlah masing-masing anggota Komisi I yang ikut oleh ketua rombongan Hayono Isman.

"Yang terhormat Nurhayati Assegaf, yang terhormat Zaki zulkarnaen, yang terhormat Tantowi Yahya, yang terhormat ibu Venna Melinda, dan yang terhormat Bapak Yorrys Raweyai, dan yang terhormat Nil Iskandar, yang terhormat Tritamtomo, Muchamad Ruslan. Itulah yang hadir pada kesempatan kali ini dalam rangka kunjungan kerja Komisi I DPR RI," tutur Hayono yang ditingkahi suara tepuk tangan peserta acara.

Entah apakah ada acara lain setelah perkenalan itu, tetapi gambar video langsung menayangkan 2 orang mahasiswa yang menyentil kedatangan anggota dewan. Pertanyaan retorik, kritik yang membuat anggota dewan cuma bisa senyum-senyum saja.

"Berkaca dari pengalaman terdahulu, setiap kunjungan ke sini selalu disertai dengan keluarga. Padahal ini tujuan untuk dinas, bukan untuk wisata. Semoga keikutsertaan keluarga kali ini tidak menggunakan uang negara sepeser pun," tutur salah satu orator.

Ada sekitar 15 mahasiswa dari PPI Jerman, PPI Berlin, dan NU yang datang dalam acara itu. Selain berorasi mereka juga merentangkan spanduk putih yang berisi tulisan kritik dalam warna merah.

"Hasil apa yang dibawa untuk rakyat? Kami ingin transparansi Buktikan Anda kerja," kata seorang orator yang berdiri didampingi seorang temannya.

Di akhir pidato, orator berwajah muda usia itu berkata,"Dengan melihat rendahnya urgensi kedatangan yang telah menghabiskan dana Rp 3,1 miliar, kami Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) bersama dengan PPI Berlin dan NU Jerman menolak kedatangan ibu-bapak wakil rakyat berserta keluarga dan rombongan."

Setelah berorasi selama kurang lebih 5 menit, 2 mahasiswa itu langsung meninggalkan acara yang diikuti rekan-rekannya. Sayang tidak ada gambar lainnya yang menunjukkan respons para anggota dewan itu setelah dikritik sedemikian rupa.

Video yang berdurasi hampir 10 menit itu, pada pukul 11.53 WIB, sudah ditonton 301 orang. Dari 142 komentar yang masuk, mayoritas berisi pujian terhadap aksi mahasiswa tersebut.

"Ini yang seharusnya pelajar lakukan, bukan bakar ban," tutur hanyasigit.

"Awesome stuff. Ini harusnya yang selalu dilakukan. Kritik keras dan penolakan. Lebih sakit mendengar kritik pedas disertai walk out tanpa kekerasan," tulis mxcnrd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar