Kamis, 26 Januari 2012

Kisah Foto Jembatan 'Indiana Jones' Sanghiang

Hasil jepretan wartawan foto Reuters Beawiharta yang mendokumentasikan rombongan anak sekolah melewati jembatan gantung “Indiana Jones” di desa Sanghiang Tanjung, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis pekan lalu menuai respon luar biasa. 

foto 

Foto yang diunggah di akun twitter, blog, serta facebook oleh Bea mendapat respon mengejutkan. Ada lebih dari 1200 orang men-share foto itu. Bahkan kantor berita luar negeri seperti Daily News juga memuat foto itu.

Bea mengaku tak menyangka fotonya jadi heboh. “Yang membuat boom kemungkinan karena foto itu diunggah di media on line luar negeri, facebook, twitter, dan blog. Kemudian namanya ditempeli Indiana Jones,” kata Bea saat berbincang dengan Tempo, Rabu 25 Januari 2012.

Awalnya, Bea tidak percaya jembatan yang rusak itu masih dilewati orang ketika melihat foto jembatan itu diunggah di twitter oleh Asep Faturahman dari media Antara. Karena penasaran, juru foto Reuters itu pun mendatangi lokasi itu dua hari setelah Asep, Kamis 19 Januari 2012.

Bea berangkat dari rumahnya di Ciputat sekitar pukul tiga pagi. Perjalanan menuju lokasi dengan mobil pribadi memakan waktu sekitar tiga jam. Untuk mencari jembatan yang berjarak sekitar 130 kilometer atau 80 miles dari Jakarta Bea sempat bertanya pada sejumlah orang di daerah itu tetapi mereka tidak tahu. Lalu ia memutuskan menghubungi wartawan lokal untuk pergi bersama-sama.

Dipandu lurah setempat Epi Sopian Bea dan dua wartawan lokal sampai di jembatan yang berjarak sekitar lima kilometer dari Rangkas Betung itu sekitar pukul tujuh pagi. Saat sampai, anak-anak sekolah sudah bergelayutan di tengah jembatan.

“Luar biasa, anak-anak sekolah akrobatik. Mereka tetap melewati jembatan itu karena jalan lain harus memutar dengan selisih waktu 30 menit lebih lama,” kata Bea.

Jembatan yang sudah dibangun sejak 2001 itu mengalami kerusakan parah setelah adanya hujan lebat disertai angin pekan lalu. Akibatnya sebelah jembatan ada yang putus. “Sudah dilaporkan pada pejabat setempat, tapi belum mendapat respon,” kata Bea yang mengaku senang karena jempatan itu kini diperbaiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar