Sabtu, 14 Januari 2012

Jika Meteor Menyerang Bumi

Peneliti NASA memperingatkan satelit termasuk Teleskop Luar Angkasa Hubble dan Stasiun Luar Angkasa Internasional terancam badai meteor paling kuat dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Para ahli astronomi percaya bahwa bombardemen komet selama tujuh jam yang akan datang tahun depan, dapat mengenai armada luar angkasa dan menghancurkan peralatan elektronikanya. Peneliti mengatakan bahwa hujan meteor tersebut akan menghasilkan pemandangan yang spektakuler bagi para pengamat bintang.



NASA mengatakan bahwa badai, yang akan melintasi orbit bumi yang mengelilingi Matahari setiap Oktober, datang dari hujan meteor yang disebut Draconids.

Nama itu diberikan karena meteor-meteor itu terlihat mengalir dari arah konstelasi Draco the Dragon. Meteor itu juga disebut sebagai Giacobinid karena nama komet yang melintasi mereka, Giacobini-Zinner.

Ilmuwan NASA minggu ini mengakui bahwa mereka masih belum mengetahui seberapa serius badai tersebut. Namun operator armada luar angkasa telah diperingatkan untuk mengembangkan mekanisme pertahanan diri.
Sebagai hasilnya, NASA saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk mengubah arah stasiun luar angkasa internasional dan teleskop luar angkasa Hubble untuk menjamin obyek itu aman dari serbuan meteor yang akan datang.

Perjalanan luar angkasa juga mungkin akan dilarang untuk sementara hingga ancaman dari arus partikel batu tersebut telah lewat.

Namun satelit, termasuk yang menyediakan layanan-layanan vital seperti komunikasi, navigasi satelit dan televisi akan menghadapi badai tersebut.

Terlepas dari bahaya fisik tabrakan secara langsung, kekuatan elektrostatis dari hujan meteor dapat membakar komponen elektronika vital mereka.

Secara umum tiap tahunnya intensitas meteor yang melintas rata-rata cukup rendah, namun dapat secara dramatis meningkat setiap sekitar 13 tahun ketika bumi melintasi wilayah dangan arus partikel meteor yang paling padat.

Intensitas meteor tertinggi terjadi pada tahun 1933 di bawah kondisi ideal di mana pengamat dapat melihat 54.000 meteor per jamnya dan 10.000 meteor per jamnya pada 1946.



Pemandangan hujan meteor besar terakhir terjadi pada tahun 1998, dengan hanya beberapa ratus meteor setiap jamnya, yang tetap merupakan hujan meteor terbesar selama tahun-tahun terakhir ini.

Dr William Cooke, dari Meteoroid Environment Office di Pusat Penerbangan Angkasa Marshall NASA di Alabama mengatakan bahwa rencana sedang dikembangkan untuk menghindari masalah ketika badai meteor tersebut diperkirakan akan menghantam bumi.


Prediksi komputer menyimpulkan bahwa beberapa ratus metor setiap jamnya dapat terlihat dari bumi pada tanggal 8 Oktober tahun depan.

"Kami sebelumnya benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi. Sekarang kami memiliki perasaan yang lebih baik, katanya pada space.com.

"Kami sudah mulai bekerja dengan program NASA lain untuk menangani risiko armada luar angkasa. Saya membayangkan ketika berita tersebar keluar bahwa akan ada semburan draconid, saya akan mendapatkan telepon dari perusahan dan juga program luar angkasa pemerintah.

Jika anda ditabrak oleh sebuah meteor sporadis, maka itu adalah kehendak Tuhan. Jika anda ditabrak oleh hujan meteoroid, maka itu adalah sebuah kelalaian.

Dia menambahkan: Bahkan jika Draconids merupakan badai meteor berkekuatan penuh saya akan yakin bahwa stasiun luar angkasa akan mengambil langkah tepat untuk memitigasi risikonya.

Peringatannya pertama kali dinyatakan dalam sebuah konferensi meteoroid bulan lalu di Colorado. Peringatan itu muncul setelah peringatan NASA -satelit juga berada dalam risiko badai api matahari, yang akan terjadi di tahun 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar